Tanpa disadari, kita sebagai orangtua sering membandingkan anak dengan kelompok anak lain dengan usia yang rata-rata sama. Biasanya beberapa hal yang sering jadi faktor pembanding adalah tinggi dan berat badan, selera makan, hingga tumbuh kembangnya.
Namun, salah satu hal yang paling umum terlihat adalah kemampuan anak berbicara.
Siapa pun mungkin akan langsung cemas saat menyadari sang buah hati belum bisa bicara selancar teman-temannya, apalagi di usia yang menginjak 1-3 tahun. Tahapan perkembangan bicara sudah bisa diamati sejak anak belum berusia setahun.
Ocehan atau cooing dan menggumam merupakan beberapa tanda perkembangan bicara awal yang cukup baik. Menjelang usia 12 bulan, anak pun mulai tertarik pada suara dan mengenali benda-benda di sekitarnya.
Hingga umur 2 tahun, anak akan mulai meniru suara, memahami kalimat perintah sederhana, dan mampu mengucapkan kurang lebih 50 kata. Seiring bertambahnya usia, anak mulai memiliki kosa kata yang lebih banyak dan dapat menggabungkan beberapa kata menjadi sebuah kalimat.
Mereka juga mulai memahami konsep deskriptif seperti besar-kecil, dingin-panas, serta mampu mengidentifikasi warna. Sayangnya, tidak semua anak mengalami perkembangan kemampuan berkomunikasi yang baik dan sesuai dengan pertambahan usianya.
Kasus speech delay atau terlambat bicara menjadi salah satu masalah yang sering ditemui. Namun, tidak sedikit orangtua yang menganggap anak terlambat bicara adalah kondisi yang biasa mengingat usia yang terbilang masih muda untuk memahami bahasa dan berbicara dengan lancar.
Padahal jika kondisi ini dibiarkan, dapat menimbulkan masalah yang lebih besar, bahkan dapat mengancam masa depan si kecil. Manusia sebagai makhluk sosial butuh dimengerti, begitu juga anak-anak yang memiliki kebutuhan dan keinginan sendiri.
Namun jika mengalami kesulitan berkomunikasi, orangtua maupun orang-orang di sekeliling anak pun akan sulit memahami keinginannya. Belum lagi tantangan untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya yang sering terjadi pada anak yang mengalami kesulitan berkomunikasi.
Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang tumbuh dengan kecenderungan memiliki sifat temperamental karena kebutuhannya yang tak terpenuhi akibat kesulitan dalam mengutarakan keinginannya.
Kombinasi beberapa efek terlambat bicara ini dapat membuat anak lambat laun dijauhi oleh teman-temannya.
Jika tidak mendapatkan penanganan dengan baik, anak akan merasa dikucilkan dan dapat membawa dampak buruk bagi perkembangan psikologisnya di masa depan, misalnya tumbuh dengan perasaan tertutup, pemurung, dan tidak percaya diri.
Betapa berat tantangan yang harus dihadapi anak-anak di usia dini akibat keterlambatan bicara.
Tapi hal ini belum seberapa, banyak penelitian yang telah mengaitkan anak terlambat bicara dengan gangguan perkembangan yang lebih serius, seperti autisme, ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder), maupun hiperaktif.
Jika kurang peka dalam melihat perkembangan anak, bisa jadi masa depannya pun akan mengalami hambatan yang cukup serius. Kebanyakan orangtua yang mendeteksi keterlambatan bicara pada anak umumnya akan langsung membawa anak untuk menjalani terapi bicara dengan para ahli.
Tapi penanganan tersebut tidaklah cukup, apalagi jika ternyata sang buah hati mengalami gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuannya dalam berbicara.
Oleh karena itu, orangtua sebaiknya lebih banyak fokus pada perkembangan otak dan saraf-saraf di tubuh si kecil.
Kinerja otak dan saraf-saraf yang optimal tentunya dapat mempengaruhi kemampuan manusia untuk bergerak, berbicara, hingga berpikir dengan baik.
Diperkirakan, otak manusia terdiri dari 100 miliar sel otak (neuron) dan sekitar 1 triliun sel pendukung (glia) yang membantu neuron. Nah, untuk menjamin perkembangan otak dan saraf yang sempurna, tentunya perlu nutrisi yang cukup.
Sayangnya, hal ini sering luput dari perhatian orangtua. Kebanyakan masih memprioritaskan pola makan agar anak punya berat badan ideal, tapi melupakan pentingnya asupan nutrisi ke otak yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang sang buah hati, termasuk kemampuan berbicaranya.
Memenuhi kebutuhan nutrisi otak anak di usia emasnya sangat penting. Meski demikian, nutrisi yang diberikan pun tidak boleh sembarangan.
Berikanlah buah hati nutrisi yang sudah terbukti mampu memperbaiki fungsi otak dan saraf.
Rupanya memang ada kaitannya antara gangguan perkembangan otak, bahkan sebelum kelahiran bayi, yang memicu autis. Selain disebabkan oleh faktor bawaan maupun keturunan, hal ini juga bisa dipicu oleh kurangnya asupan nutrisi yang memadai bagi otak.
Seperti diketahui, sel-sel otak pada anak yang memasuki periode emas terus berkembang dan menyerap segala hal yang mereka lihat, dengar, rasakan, sentuh, dan cium akan terekam dalam memorinya.
Jika nutrisi yang diperlukan kurang mencukupi, maka kerja dan fungsi otak pun jadi kurang maksimal. Bagi orangtua yang memiliki anak dengan autis memang dapat memberikan dampak yang mendalam.
Tapi dengan dukungan yang tepat, mereka pun dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupannya.
Berikan nutrisi yang tepat dan terbukti mampu memperbaiki fungsi otak dan saraf-sarafnya, sehingga dapat melengkapi terapi atau simulasi yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan berbicaranya.
Jangan sampai salah pilih, jadikan BKing sebagai solusi yang tepat. Formula kaya nutrisi ini memperbaiki langsung pada pusat permasalahannya dan dapat membantu mengatasi berbagai gangguan yang terkait dengan perkembangan otak dan saraf. Mulai dari terlambat bicara, ADHD, autisme, dan sebagainya.
Formulasi BKing dibuat oleh dr. Irfan Buchari PhD yang merupakan ahli farmakologi, ahli herbal dan pakar nutrisi otak yang paham betul tentang penanganan gangguan perkembangan saraf dan otak.
Berasal dari pengalaman pribadinya dalam mengobati anaknya yang autis hiperaktif, ia melakukan pengelitian dan pengembangan selama bertahun-tahun.
Pemilihan bahan bakunya pun sangat selektif sehingga khasiatnya terbukti efektif.
BKing juga direkomendasikan para pakar dan terapis anak untuk mengatasi gangguan perkembangan seperti keterlambatan bicara.
Agar terjamin keefektifan maupun keamanannya, pastikan hanya membeli Bking hanya MELALUI AGEN RESMI SAJA, salah satunya lewat bkingindonesia.com
Bkingindonesia adalah distributor resmi BKing sejak 2016 hingga sekarang. Alhamdulillah konsumen mengalami perubahan yang signifkan setelah mengkonsumsi Bking secara teratur.