
Pertumbuhan anak harus selalu diperhatikan oleh orang tua. Karena pada usia anak-anak, virus dan bakteri lebih muda menyerang, sehingga dapat menghambat pertumbuhan pada anak. Anak hiperaktif menjadi salah satu kondisi yang harus diperhatikan oleh orang tua.
Apa Itu Hiperaktif?
Hiperaktif merupakan kondisi pada anak yang menunjukan sikal tidak bisa diam atau tenang. Anak selalu bertingkah aktif dan selalu bergerak secara berlebihan dan lebih agresif. Bahkan tidak dapat dikendalikan. Anak lebih sering merusak segala sesuatu dan tidak bisa fokus dan berkonsentrasi.
Anak yang mengalami hiperaktif harus segera ditanganidengan tepat. Karena gejala tersebut dapat membuat anak mengalami sesuatu yang berbahaya seperti jatuh, dan sebagainya. Oleh karena itu, pengawasan orang tua menjadi faktor penting untuk anak hiperaktif.
8 Ciri-ciri Anak Hiperaktif
Anak yang hiperaktif mempunyai gerakan yang tidak lazim. Hiperaktif biasanya menunjukan tanda-tanda sebagai berikut.
1. Bergerak berlebihan
Anak hiperaktif selalu bertingkah dan bergerak berlebihan dan tidak bisa tenang. Hal tersebut karena terjadi gangguan pada saraf ototnya, yang menyebabkan anak sulit merasa tenang dan selalu bergerak tanpa kenal lelah.
2. Agresif
Gejala hiperaktif bisa ditandai dengan tingkah laku anak yang agresif. Tindakan agresif tersebut bisa dilihat dari perkataanya yang kasar dan sikapnya yang tidak sopan dengan orang lain.
3. Impulsif
Anak yang menderita hiperaktif selalu bertindak semaunya sendiri dan tidak berpikir panjang sebelum berindak. Ia selalu ingin merusak dan kemudian menangis dengan berlebihan. Anak menjadi pribadi yang sulit dikendalikan dan diawasi oleh orang tua.
4. Telat Bicara
Penderita hiperaktif juga mempunyai gejala keterlambatan bicara. Hal tersebut dapat diderita oleh anak karena adanya infeksi pada tenggorokan sehingga akan menyebar ke sistem saraf dan membuat kemampuan berbicara anak berkurang.
5. Tidak bisa fokus
Hiperaktif membuat otak tidak bisa fokus untuk melakukan satu kegiatan. Anak sering merasa bosan dan selalu berganti aktivitas, Ia juga sulit saat diajak berbicara. Sehingga penderita hiperaktif cenderung bertingkah semaunya sendiri.
6. Celebral palsy
Cerebral palsy merupakan suatu gangguan gerakan, otot, dan postur tubuh anak yang disebabkan oleh cedera. Kelainan tersebut juga dapat disebabkan karena perkembangan abnormal di otak yang terjadi sebelum kelahiran.
Gangguan CP dapat menyebabkan gangguan gerakan yang berkaitan dengan refleks secara berlebihan atau kekakuan. Gerakan tubuh yang tak terkendali, Susah saat berjalan, dan gejala lainya. Pengaruh CP tersebut Berhubungan dengan kemampuan fungsional.
7. Tidak bisa berkonsentrasi
Pada penderita hiperaktif menyebabkan kesulitan untuk berkonsentrasi. Anak tidak mampu melakukan pekerjaanya dengan teliti baik di sekolah maupun ketika bermain, Sehingga anak mudah mengalami kecelakaan dan cedera.
8. Tidak peduli dengan sekitar
Anak yang mempunyai gangguan hiperaktif seringkali menunjukan rasa ego dan tidak peduli dengan sekitarnya. Sehingga ia merasa hidup di dunia maya, karena apa yang ia lakukan tidak bisa dilarang oleh orang lain.
Penyebab Hiperaktif pada Anak
Anak yang mengalami hiperaktif dapat terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah kurangnya perhatian orang tua. Orang tua yang sibuk dengan dunia dan kerjanya dapat membuat anak menjadi pribadi yang egois dan tidak bisa berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, kecanduan gadget juga menjadi pemicu gejala hiperaktif pada anak. Anak akan merasa nyaman berteman dengan dunia maya, daripada berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Sehingga sebagai orang tua, harus memperhatikan perkembangan dan kebutuhan anak sejak kecil.
Anak lebih suka menyendiri dan bermain gadget. Dunia yang ia miliki tergantung pada gadget, sehingga ia tidak peduli dengan orang lain. Hal ini sangat berbahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.