10 Gejala Difteri pada Anak yang Harus Dikenali

gejala difteri pada anak
sumber foto : thesinusdoctor.com

Kesehatan anak harus selalu diperhatikan oleh orang tua. Sekarang ini banyak penyakit atau virus yang dapat menyebabkan kesehatan menjadi terganggu. Salah satunya adalah terjadinya difteri pada anak. Penyebab terjadinya difteri ini salah satunya karena tingkat vaksinasi yang masih rendah.

Apa Itu Difteri?

Difteri merupakan infeksi yang terjadi pada sistem pernafasan manusia. Difteri dapat menular disebabkan karena bakteri. Gejala difteri yang paling sering terjadi adalah sakit pada tenggorokan, demam, dan amandel. Infeksi tersebut akan menyebar hingga ke jantung dan sistem saraf.

10 Gelaja Difteri pada Anak

Difteri lebih mudah menyerang anak-anak. Sehingga sebagai orang tua, harus selalu memperhatikan kesehatan anak, dengan mengenal tanda atau gejala difteri sebagai berikut.

1. Gangguan pada tenggorokan

Gejala terjadinya difteri adalah gangguan pada tenggorokan. Tenggorokan akan dilapisi dengan selaput tebal berwarna abu-abu. Lapisan tersebut akan menghambat sistem pernafasan dan membuat tenggorokan menjadi sakit atau infeksi.

2. Radang tenggorokan

Radang pada tenggorokan sering terjadi pada anak yang menderita difteri. Radang akan membuat tenggorokan menjadi sakit dan serak. Ketika radang tenggorokan menyerang, suara akan menurun dan dapat menyebabkan serak.

3. Terlambat bicara

Penderita difteri akan mengalami kesulitan ketika berbicara. Hal tersebut karena adanya infeksi pada tenggorokan sehingga akan menyebar ke sistem saraf dan membuat kemampuan berbicara anak berkurang.

4. Pembengkakan

Pada penderita difteri, akan mengalami pembengkakan pada kelenjar di leher. Bengkak tersebut membuat anak menjadi tidak mampu berbicara dan sakit ketika mengeluarkan suara.

5. Cairan pada hidung

Penderita difteri sering mengeluarkan cairan pada hidungnya. Cairan tersebut berbentuk air dan sering keluar. Pada anak, cairan pada hidung ini sering keluar tiba-tiba dan sering atau setiap hari.

6. Batuk yang keras

Gejala difteri yang sering terjadi pada anak adalah batuk. Batuk yang terjadi keras dan kering, sehingga tenggorokan akan merasa sakit ketika mengeluarkan dahak tersebut.

7. Meningitis

Difteri yang sering terjadi pada anak yaitu peradangan pada palisan pelindung yang menyelimuti otak dan juga saraf tulag belakang. Meningitis sulit dikenali, namun gejala awal yang terjadi adalah flu dan demam.

8. Perubahan penglihatan

Selain pada tenggorokan, gejala difteri juga dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan tidak jelas. Namun, hal ini dapat juga karena anak sudah kecanduan gadget sehingga daya kerja mata menurun dan menyebabkan perubahan penglihatan.

9. Bicara melantur

Anak yang menderita difteri akan sering bicara melantur dan panjang lebar namun tidak jelas. Hal tersebut terjadi karena tidak seimbangnya otak dengan saraf yang bekerja, sehingga apa yang disampaikan dari otak tidak sampai dengan tepat.

10. Kulit pucat

Gejala difteri yang sering terjadi adalah kulit pucat. Perubahan warna kulit tersebut terjadi karena bakteri yang masuk dalam tubuh. bakteri menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan membuat bakteri mudah masuk.

Tips Terhindar dari Difteri

Difteri dapat dicegah sejak dini pada anak. Salah satu faktor penting adalah kesehatan tubuh dan lingkungan. Pada anak usia 3 tahun sampai 8 tahun, sedang mengalami pertumbuhan yang tinggi, sehingg asupan makanan dan gizi harus seimbang dan cukup.

Dalam upaya mengurangi resiko terserang penyakit yang satu ini, faktor yang paling mudah adalah dengan mengatur pola hidup sehat, termasuk makan, tidur, olahraga dan sebagainya. Dan jika Anda telah mengalami gejala difteri, segera diatasi dan diberi penanganan yang tepat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Halo kami sedang online!

× Chat WhatsApp